Pengendalian Hama Kutu Kebul
dengan Penggunaan Tanaman Jagung sebagai Tanaman Penghalang
|
Berita
|
|
Oleh : Yopi Wahyu Febrianto
|
|
|
|
Salah
satu gangguan dalam meningkatkan produksi kedelai adalah serangan
hama kutu kebul Bemisia tabaci Gennadius. Kehilangan hasil akibat
serangan hama kutu kebul ini dapat mencapai 80%, bahkan pada serangan berat
dapat menyebabkan puso (gagal panen). Sebagian besar pengendalian hama kutu
kebul pada tanaman kedelai di tingkat petani sampai saat ini masih
mengandalkan insektisida, namun demikian masih sering kali gagal dalam
pelaksanaannya. Pengendalian hama kutu kebul dapat dilakukan dengan
berlandaskan strategi penerapan Pengendalian Hama Terpadu (PHT). Prinsip
operasional yang digunakan dalam pelaksanaan PHT salah satunya adalah budi
daya tanaman sehat. Tanaman yang sehat mempunyai ketahanan ekologi yang
tinggi terhadap gangguan hama. Pengendalian kultur teknis merupakan tindakan
preventif, dilakukan sebelum serangan hama terjadi dengan sasaran agar
populasi tidak meningkat sampai melebihi ambang kendalinya. Salah satu
tindakan kultur teknis adalah dengan menggunakan tanaman jagung sebagai
penghalang (barier) pada tanaman kedelai untuk mengendalikan hama kutu kebul.
Untuk mengembangkan teknik pengendalian hama ini diperlukan pengetahuan
sifat-sifat ekosistem setempat khususnya tentang ekologi dan perilaku hama
seperti tentang bagaimana hama memperoleh berbagai persyaratan bagi
kehidupannya termasuk makanan, perkawinan, dan tempat persembunyian untuk
menghindarkan serangan cuaca buruk dan berbagai musuh alami. Dari pengetahuan
biologi dan ekologi hama, kita dapat mengerti tentang titik lemah hama
sehingga dapat diketahui fase hidup hama yang paling tepat untuk dilakukan
pengendalian. Teknik pengendalian hama secara budi daya dapat dikelompokkan
menjadi empat sesuai dengan sasaran yang akan dicapai yaitu: 1) mengurangi
kesesuaian ekosistem, 2) mengganggu kontinuitas penyediaan keperluan hidup
hama, 3) mengalihkan populasi hama menjauhi tanaman, dan 4) mengurangi dampak
kerusakan tanaman.
Penanaman
tanaman penghalang atau penolak bertujuan untuk menghambat
penerbangan/migrasi hama. Penanaman jagung pada areal pertanaman kedelai
dimaksudkan untuk menghalangi atau mengganggu migrasi hama kutu kebul.
Penelitian Moreau (2010) menunjukkan kombinasi tanaman perangkap dengan yellow
sticky traps mampu menurunkan populasi kutu kebul pada pertanaman cabai
hingga 53%. Tanaman penghalang (barier) dengan tanaman jagung yang
rapat dapat membantu mengurangi migrasi kutu kebul. Populasi kutu kebul pada
tanaman kedelai yang tidak diberi tanaman penghalang rata-rata 50% lebih
besar dibanding tanaman yang diberi penghalang sejak 35 hari setelah tanam
(HST) (Tabel 1). Pada 63 HST, populasi kutu kebul pada petak dengan tanaman
penghalang hanya sepertiga dari populasi kutu kebul pada petak tanpa
penghalang. Tanaman jagung selain bermanfaat sebagai penghalang fisik
masuknya kutu kebul ke pertanaman kedelai juga dapat berfungsi sebagai inang
bagi serangga predator bagi kutu kebul seperti kumbang Coccinellidae (Menochilus
sexmaculatus Fab.). Dengan adanya tanaman jagung di sekeliling tanaman
kedelai diharapkan dapat melestarikan dan meningkatkan musuh alami yang telah
ada dengan memanipulasi lingkungan sehingga menguntungkan kemampuan bertahan
hidupnya. Penanaman jagung lebih awal yaitu 3 minggu sebelum tanaman kedelai
dapat mencegah masuknya kutu kebul dari luar ke petak pertanaman kedelai.
Penanaman
tanaman jagung 2-3 baris di sekeliling petak dengan jarak tanam rapat 50 x 15
cm yang ditanam 2-3 minggu sebelum tanam kedelai, merupakan tindakan kultur
teknis yang melindungan tanaman kedelai dari serangan kutu kebul. Untuk
meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengendalian secara bercocok tanam
perlu dipadukan dengan teknik-teknik pengendalian hama lainnya sesuai dengan
prinsip-prinsip PHT.
Sumber: Balitkabi
|
Nama : Syafiqa Pramunadipta
BalasHapusNIM : 13215
Kelompok : 6
Golongan : B3
ANALISIS CYBER EXTENSION
a. Adanya Nilai Penyuluhan
-> Sumber teknologi / ide
Ada, yakni penggunaan jagung sebagai tanaman penolak migrasi kutu kebul.
-> Sasaran
Sasaran yang dituju adalah para petani / pembudidaya tanaman kedelai
->Manfaat
Dapat mengurangi intensitas serangan kutu kebul dengan menggunakan tanaman jagung untuk menolak migrasi kutu kebul
-> Nilai Pendidikan
Nilai pendidikan yang didapat adalah pengendalian hama kutu kebul dengan menggunakan tanaman jagung sebagai tanaman penghalang migrasinya hama kutu kebul tersebut. Dengan pola migrasi yang terganggu, maka hama kutu kebul dapat dikendalikan dan produktivitas kedelai meningkat.
b. Nilai Berita yang Terkandung di Dalam Artikel
-> Timelines
berita yang disampaikan bersifat baru, karena menggunakan tanaman jagung sebagai penghalang migrasi hama kutu kebul.
-> Proximity
berita tersebut sangat dekat dengan petani, karena tanaman kedelai merupakan salah satu tanaman yang ditanam oleh petani sehingga dapat dikatakan berita tersebut sangat dekat dengan petani.
-> Importance
berita tersebut sangat penting untuk diketahui karena sebagai alternatif untuk menggunakan pengendalian hayati daripada menggunakan pestisida kimia.